Di berbagai rancangan usulan penangkapan dan penyimpanan karbon di berbagai belahan dunia, infrastruktur akan di desain untuk menangkap CO2 di fasilitas industri lokal, kemudian memindahkannya melalui pipa atau kapal, lalu menyimpannya ribuan kaki di bawah tanah ke dalam formasi geologi terpilih untuk disimpan secara aman dan permanen.

ExxonMobil yakin dengan potensi pengembangan CCS berskala besar di Benua Asia. Berdasarkan sebagian hasil studi penelitian yang dilakukan oleh Singapore Energy Center, kawasan Asia Tenggara memiliki potensi penyimpanan karbon sebesar hampir 300 miliar ton. Pendekatan tersebut dapat menciptakan jaringan regional unik yang akan menghubungkan beragam industri penghasil emisi terbesar ke fasilitas penyimpanan berskala global.

Kami bertanya kepada Dr. Ganesh Dasari, seorang peneliti dan juga Insinyur yang bekerja di ExxonMobil, untuk lebih memahami bagaimana pemilihan lokasi penyimpanan CO2 dilakukan dengan cermat dan teliti. Dr. Dasari meraih gelar doktor teknik sipil dari Cambridge University dan menjadi pemimpin dalam pencarian lokasi yang berpotensi menjadi tempat penyimpanan CO2 untuk ExxonMobil. Beliau juga berwenang atas pertimbangan keamanan dalam berbagai perencanaan penyimpanan karbon.


Teknologi penyimpanan CO2 yang
andal

Infografis bagaimana proses Penangkapan dan Penyimpanan Karbon yang dikembangkan ExxonMobil.

  • icon/text-size
You May Also Like

Jelajahi Selengkapnya

Kotak ini bisa mengubah cara kita membuat energi, ayo lihat!
Ada Sampah Plastik yang Tidak Dapat Didaur Ulang: Bisakah Daur Ulang Mutakhir Mengatasinya?