Plastik sangat penting untuk banyak produk yang menopang kehidupan modern, mulai dari peralatan medis dan rumah tangga hingga kendaraan dan kemasan makanan. Namun, sampah plastik sering kali berakhir begitu saja di tempat pembuangan dan pembakaran sampah.

400 juta ton sampah plastik dihasilkan di seluruh dunia setiap tahunnya, tetapi hanya 9% di antaranya yang berhasil didaur ulang.

Masyarakat membutuhkan solusi daur ulang mutakhir dan daur ulang mekanis serta berbagai solusi lainnya untuk menjawab permasalahan tersebut. Dengan menerapkan dua teknologi tersebut, lebih banyak plastik dapat didaur ulang alih-alih berakhir di tempat pembuangan dan pembakaran sampah.

Adrian Da Costa menjelaskan alasan ExxonMobil berinvestasi dalam inisiatif dan fasilitas daur ulang mutakhir:

Mengapa tidak semua sampah plastik dapat didaur ulang secara mekanis?

Daur ulang mekanis konvensional adalah pilihan yang efektif dan cenderung hemat energi. Namun, sebagian jenis produk plastik tidak mampu didaur ulang menggunakan teknologi tersebut, antara lain produk yang mengandung banyak jenis plastik atau plastik dengan sisa minyak, lemak, atau sisa makanan yang masih menempel.

Di situlah daur ulang mutakhir hadir sebagai solusi. Dengan teknologi daur ulang menggunakan bahan kimia ini, jenis plastik yang sulit atau mustahil didaur ulang akan diproses dan diubah menjadi produk baru yang bernilai jual dan plastik murni.

Bagaimana cara kerja daur ulang mutakhir?

Dalam daur ulang mutakhir, limbah plastik akan diproses dan dipanaskan. Teknologi ini menggunakan proses manufaktur untuk memecah limbah tersebut menjadi molekul cairan dan gas. Kemudian, kotoran yang masih tersisa dapat disaring. Inilah perbedaan utama antara proses daur ulang mutakhir dan daur ulang mekanis.

Dalam proses daur ulang mekanis, limbah produk dengan jenis tertentu harus dipilah terlebih dahulu.

Sedangkan, daur ulang mutakhir akan mengubah limbah plastik menjadi bahan mentah untuk menghasilkan produk baru yang berkualitas.

Struktur plastik berlapis, seperti kebanyakan jenis kemasan makanan, biasanya tidak cocok didaur ulang secara mekanis. Namun, ini bukan masalah untuk daur ulang mutakhir. Bahan tersebut akan dipecah menjadi blok penyusun molekulnya, yang kemudian dapat digunakan untuk membuat produk plastik murni.

“Daur ulang mutakhir dan daur ulang mekanis saling melengkapi,” jelas Adrian Da Costa selaku Global Business Development Director di ExxonMobil. “Dengan adanya keterbatasan daur ulang mekanis terkait frekuensi daur ulang plastik, serta permasalahan soal kontaminan dan plastik berlapis yang dapat diproses, teknologi daur ulang mutakhir mampu mengatasinya.” 

Investasi dalam daur ulang mutakhir

ExxonMobil tengah membangun inisiatif daur ulang mutakhir di seluruh dunia. Pada bulan Desember 2022, kami mulai beroperasi di fasilitas daur ulang mutakhir berskala besar di kompleks industri kami di Baytown, Texas. Ini adalah salah satu fasilitas daur ulang mutakhir terbesar di Amerika Utara yang mampu memproses hingga 40.000 metrik ton sampah plastik per tahun.

Kami juga menganalisa peluang untuk menghadirkan fasilitas daur ulang mutakhir lainnya di berbagai lokasi lain di seluruh dunia, seperti Singapura, Malaysia, Indonesia, Prancis, Belgia, Belanda, Kanada, dan sejumlah lokasi di AS. “Pada akhir tahun 2026, kami berharap dapat memproses setengah juta metrik ton sampah plastik per tahun,” ujar Adrian.

Tags

  • icon/text-size
You May Also Like

Jelajahi Selengkapnya

Membuka potensi daur ulang mutakhir: Xavier Milcent
Mendayagunakan daur ulang plastik di Asia Tenggara