Gas alam telah digembar-gemborkan sebagai salah satu sumber energi utama untuk mempercepat langkah kita dalam meraih sasaran tersebut.

Selain menjadi sumber energi rendah emisi bagi penduduk di Asia Pasifik, gas alam juga membantu mendukung integrasi berbagai sumber energi terbarukan, seperti tenaga angin dan surya, sekaligus membuka jalan bagi bahan bakar alternatif, salah satunya hidrogen, yang dapat dibuat dari gas alam dan menggunakan infrastruktur yang masih terkait dengan gas.

Jembatan menuju masa depan

Hampir dua pertiga populasi dunia tinggal di Asia Pasifik. Populasi yang terus bertambah ini terindustrialisasi dengan pesat serta standar hidupnya pun terus meningkat.

Seiring dengan bertumbuhnya populasi kelas menengah perlu lebih banyak energi untuk menunjang kehidupan mereka. Lebih dari setengah permintaan energi global dan 52% emisi CO2 global bersumber dari kawasan ini, dengan 85% di antaranya bersumber dari bahan bakar konvensional.

Oleh karena itu, proses dekarbonisasi di kawasan ini pun perlu dipercepat guna memenuhi tuntutan target dalam Perjanjian Paris. Untuk itu, diperlukan adanya transisi energi menuju sumber energi yang lebih rendah emisi karbon dan terjangkau untuk memangkas emisi CO2 sembari memenuhi kebutuhan daya di kawasan ini.

Menurut Andrew Barry, vice president Global LNG Marketing ExxonMobil, gas alam akan menjadi unsur kunci dalam proses transisi energi ini.

Dia berpendapat ketika energi terbarukan sedang tidak tersedia seperti saat cuaca mendung dan tidak berangin, gas alam hadir sebagai bahan bakar yang tetap bisa diandalkan, rendah emisi, mudah diakses, sekaligus terjangkau

“Selama beberapa tahun terakhir, manfaat terbesar energi terbarukan adalah penghematan biaya secara signifikan,” ujarnya. “Dan ketika pembangkitan energi terbarukan digabungkan dengan sumber energi lain, sebut saja gas alam yang fleksibel, melimpah, dan berintensitas energi tinggi, kita bisa mendapatkan energi rendah emisi dengan biaya yang lebih murah.”

ExxonMobil LNG VP Andrew Barry

Vice president Global LNG Marketing ExxonMobil, Andrew Barry, menjelaskan bahwa kemampuan gas alam menyediakan energi cadangan rendah karbon dapat membuktikan kontribusi besarnya dalam proses transisi energi ini

Pernyataan ini didukung oleh riset Universitas Tenaga Nasional Malaysia yang menemukan bahwa gas alam adalah elemen kunci yang dapat membantu mendongkrak penggunaan sumber energi terbarukan di Asia Pasifik.

“Gas alam adalah sumber energi terbarukan yang paling tepat digunakan di negara mana pun di seluruh dunia karena kemampuannya untuk bersaing dengan bahan bakar fosil, seperti batu bara, sekaligus membantu integrasi sumber energi terbarukan”, menurut studi tersebut.

Laporan terkini dari United Nations Economic Commission for Europe (UNECE) juga memaparkan peran gas alam dalam mendukung penerapan energi terbarukan.

Laporan ini juga menyebutkan bahwa kemampuan gas alam dalam menyediakan energi cadangan rendah karbon ditengah tingginya permintaan “dapat membuktikan kontribusi terbesarnya dalam proses transisi energi tersebut”.

Barry lanjut menjelaskan bahwa inilah alasan ExxonMobil berinvestasi dalam proyek gas alam di seluruh dunia, yaitu untuk mendukung ekspansi energi rendah emisi yang terjangkau.

“Kita sedang mengambil langkah besar di Mozambique. Tahun ini, harapannya kita dapat menghadirkan fasilitas LNG terapung pertama di Mozambique,” ujar Barry.

“Fasilitas ini akan menjadi inovasi besar dan faktor pendorong utama pertumbuhan di negara tersebut, setelah itu, kita akan membangun fasilitas LNG di darat.

“Selain itu, di Papua Nugini – di samping fasilitas LNG PNG yang juga merupakan aset utama perusahaan, kami sangat antusias menyambut kesempatan ekspansi belakangan ini.”

Dia menjelaskan bahwa pengembangan ini adalah bagian dari strategi untuk melipatgandakan posisi energi ExxonMobil dan sumber pasokannya pada tahun 2030 dari posisinya semula saat ini.

Mendukung pengembangan hidrogen

Gas alam tak hanya mendukung pembangkitan energi tidak tetap, misalnya tenaga angin dan surya, tetapi juga membuka jalan menuju meluasnya pengembangan hidrogen.

Hidrogen dan bahan bakar berbasis hidrogen dapat memenuhi 10% kebutuhan energi global dan mengurangi 6% total kumulatif emisi berdasarkan skenario Net Zero IEA sebelum tahun 2050, menurut IEA.

Sekitar 75% hidrogen di bumi saat ini diproduksi dengan gas alam. Pemanfaatan hidrogen “biru”, digabungkan dengan, gas alam serta teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon untuk makin menekan emisi dapat menjadi salah satu cara paling efektif untuk mengembangkan teknologi hidrogen rendah karbon mulai saat ini hingga 2030.

Hidrogen “hijau” adalah jenis hidrogen lain yang sama-sama rendah karbon. Hidrogen ini adalah hasil pemisahan dari air dengan menggunakan listrik yang dihasilkan oleh energi terbarukan. Hidrogen hijau punya kans besar untuk turut memainkan peran penting dalam dekarbonisasi.

“Hidrogen akan menjadi sumber energi penting dan krusial seiring progres kita menuju transisi energi ini,” kata Barry.

“Kunci utama transisi energi adalah mengembangkan energi andal dengan harga paling terjangkau dan tingkat emisi terendah. Ini bisa dicapai melalui produksi hidrogen,” ujarnya. “Gas dapat memainkan peran kunci dalam proses ini dengan menggabungkan produksi gas dan teknologi penangkapan serta penyimpanan karbon guna memproduksi hidrogen ‘biru’, yang dapat menjadi sumber hidrogen berbiaya terendah.”

Barry menambahkan bahwa hidrogen juga dapat mendongkrak pemanfaatan infrastruktur gas alam konvensional.

“Hidrogen punya karakteristik yang mirip dengan gas alam sehingga dapat digunakan pada pembangkit listrik, disalurkan melalui pipa, dan dipakai dalam industri transportasi,” jelas Barry.

Sebuah studi mengenai hidrogen di Uni Eropa mengungkapkan bahwa pemanfaatan pipa dan infrastuktur penyaluran gas yang ada dapat mengurangi kebutuhan akan investasi baru untuk hidrogen. Dengan demikian, penerapannya bisa ditingkatkan.

Seiring pergerakan masyarakat menuju masa depan energi rendah emisi, gas alam akan memainkan peran yang penting dalam menyediakan energi rendah emisi yang terjangkau dan andal kepada orang-orang di seluruh dunia.

Tags

  • icon/text-size
You May Also Like

Jelajahi Selengkapnya

Fakta-fakta tentang Hidrogen
Apa itu Hidrogen Biru dan Hidrogen Hijau?