Asia Pasifik adalah kawasan yang berkembang paling pesat di dunia, sehingga menjadi pemimpin global dalam hal inovasi, energi, dan teknologi baru karena peningkatan jumlah kelas menengahnya.

Namun, peningkatan tersebut memunculkan tantangan baru karena kawasan ini sedang menyesuaikan diri terhadap ekspansi yang belum pernah ada sebelumnya.

Seiring dengan meningkatnya populasi penduduk dan standar kehidupan, Asia Pasifik harus menyediakan lebih banyak bahan pangan bagi penduduknya yang semakin banyak.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) telah memprediksi bahwa populasi penduduk di kawasan ini akan meningkat sebanyak 1,5 miliar jiwa pada tahun 2050 dan permintaan pangan akan meningkat lebih dari dua kali lipat.

Selain itu, kota-kota yang mulai tumbuh akan bersaing guna mendapatkan ruang untuk lahan pertanian. Laporan dari PBB menyebutkan bahwa orang-orang harus mengubah cara produksi pangan dan penggunaan lahan guna menjamin keamanan pangan di masa depan.

Akan tetapi, ada solusi yang dapat menyeimbangkan penggunaan lahan berkelanjutan untuk menyediakan pangan di Asia Pasifik.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah lahan ini, sekaligus menjaga keamanan pangan, adalah dengan lebih banyak membangun rumah kaca.

asian woman in mask inside greenhouse

Rumah kaca membantu meningkatkan ketahanan pangan.

Rumah kaca memungkinkan para petani untuk meningkatkan produksi sebesar lima hingga delapan kali lipat karena kondisi menanam yang semakin baik; peningkatan produksi tersebut dapat membantu memenuhi permintaan pangan Asia Pasifik yang semakin bertambah. Hal ini sangat penting terutama bagi negara-negara yang sangat bergantung pada sektor pertanian setempat, seperti Indonesia dan Vietnam.

ExxonMobil Waste Solutions, Sustainability, Michael Lacey mengatakan bahwa selama kunjungannya ke Tiongkok, ia melihat secara langsung bagaimana rumah kaca dan plastik pertanian lainnya telah mengubah pandangan tentang pertanian.

“Mereka menanam buah-buahan di lingkungan perkotaan dalam iklim yang tidak akan memungkinkan produksi pangan tersebut,”ucap Lacey.“Namun mereka memiliki stroberi yang sangat lezat yang tumbuh dengan baik karena rumah kaca dan plastik mulsa.”

Tetapi tidak semua rumah kaca dibangun dari bahan yang serupa. Rumah kaca yang dibangun dengan menggunakan polimer, dibandingkan kaca, lebih mudah untuk dibangun dan dibongkar, sehingga fleksibilitas dan penggunaan lahan pertanian menjadi lebih baik. Material yang terbuat dari polimer memang dapat bertahan lebih lama karena bersifat tahan pecah.

Selain itu, seperti kaca, material tersebut juga dapat didaur ulang dan digunakan kembali.

Lacey menambahkan bahwa polimer bidang pertanian ini telah dikembangkan selama bertahun-tahun sehingga menjadi lebih kuat serta lebih ringan agar dapat digunakan kembali.

“Ini berkaitan dengan melakukan lebih banyak hal dengan usaha yang lebih sedikit,” kata Lacey.”Di bidang pertanian, polimer yang berperforma tinggi ini cukup tangguh untuk memungkinkan penggunaan kembali plastik-plastik tersebut setelah penggunaan pertamanya tanpa sobek atau patah.

“Berbagai sifat plastik ini cukup penting di Tiongkok, di mana terdapat sejuta ton plastik atau lebih yang digunakan, dan pemerintah mewajibkan para petani untuk menggunakan kembali plastik tersebut setelah digunakan di lahan pertanian.”

Ada banyak pabrik global besar, seperti ExxonMobil, yang mengembangkan polimer paling mutakhir dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi pelanggan dan pengguna akhir.

Rumah kaca yang terbuat dari polimer juga memiliki daya untuk menyimpan  panas yang lebih baik dibandingkan dengan kaca karena dapat memperpanjang musim tanam, sehingga memungkinkan lebih banyak tanaman dibudidayakan di area yang lebih kecil dalam waktu yang lebih lama. Hal ini akan menyediakan pasokan pangan yang lebih konsisten dan dapat diprediksi.

Solusi sederhana – yaitu rumah kaca yang terbuat dari plastik polimer  – dapat tetap menjaga Asia Pasifik di jalur yang berkelanjutan, sekaligus memainkan peran besar dalam mencegah potensi krisis pangan.

Tags

  • icon/text-size
You May Also Like

Jelajahi Selengkapnya

Kotak ini bisa mengubah cara kita membuat energi, ayo lihat!
Ada Sampah Plastik yang Tidak Dapat Didaur Ulang: Bisakah Daur Ulang Mutakhir Mengatasinya?