ExxonMobil berupaya menjalin kerja sama dengan pemerintah, pelaku industri, dan penyedia teknologi di seluruh wilayah tersebut untuk membantu menilai potensi fasilitas daur ulang mutakhir berskala besar. Langkah ini dilakukan demi mengembangkan teknologi dan kebijakan pendukung untuk mempercepat pengumpulan dan proses daur ulang sampah plastik guna mewujudkan ekonomi sirkular untuk plastik.

“Plastik dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di seluruh dunia. Manfaatnya sungguh luar biasa di berbagai bidang, sebut saja pertanian, kemasan makanan, alat kesehatan, dan sebagainya,” jelas Wai-Kong Choy, manajer proyek daur ulang tingkat lanjut, ExxonMobil untuk Asia Pasifik.

“Dengan memanfaatkan teknologi dan keahlian perusahaan di berbagai rantai nilai, kami mampu mempercepat pembentukan ekonomi sirkular untuk plastik di wilayah Asia Tenggara. Dengan demikian, ada makin banyak jenis sampah plastik yang dapat diubah menjadi produk baru, bukannya sekadar terbuang di sekitar kita, dibakar, atau ditimbun di tempat pembuangan akhir.”

Apa Itu Teknologi Daur Ulang Mutakhir?

Secara global, sampah plastik yang terdaur ulang tak sampai 10%. Ada sejumlah tantangan yang dihadapi dalam pengumpulan dan pemilahan sampah plastik. Di antaranya yaitu beragamnya jenis plastik dan banyaknya kotoran yang menempel, seperti sisa makanan atau label kemasan.

Daur ulang mutakhir dilakukan dengan memecah plastik ke dalam bentuk blok penyusun molekulernya. Kemudian, hasilnya diubah menjadi bahan mentah yang dapat digunakan untuk membuat plastik murni dan produk lainnya yang bernilai. Selain membantu menyingkirkan kontaminan, proses ini juga dapat diterapkan pada plastik berbahan dasar campuran dan multilapis (multilayer).

Di Asia Tenggara, ExxonMobil tengah mendukung pengembangan model khusus untuk mengatasi sampah plastik. Metode ini membantu masyarakat dalam mencapai tingkat daur ulang di atas 12% untuk sampah plastik. Capaian tersebut adalah estimasi yang saat ini disasar oleh negara-negara Asia yang tergabung dalam OECD. Selain itu, langkah itu juga membantu memenuhi lonjakan permintaan konsumen akan produk sirkular.

Inovasi di Indonesia

Pada November 2022, ExxonMobil menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Indomobil Prima Energi dan Plastic Energy di Indonesia. MoU ini bertujuan untuk menilai potensi implementasi  teknologi daur ulang tingkat lanjut untuk plastik dalam skala besar. Kapasitas daur ulang untuk inisiatif ini diperkirakan mencapai 100.000 metrik ton per tahun seiring waktu. Rencananya, fase pertama akan dimulai pada tahun 2025.

“Melalui perjanjian daur ulang mutakhir ini, Indonesia dapat berperan sebagai pionir daur ulang plastik.“

– Wai-Kong Choy, Manajer proyek teknologi daur ulang mutakhir untuk Asia Pasifik.

Wai-Kong menegaskan bahwa perjanjian ini menjadi upaya untuk menangani sampah plastik yang berpotensi berakhir di tempat pembuangan akhir, dibakar, atau tertimbun begitu saja di lingkungan kita. Sampah tersebut nantinya diproses di fasilitas pirolisis. Minyak dari hasil pirolisis di fasilitas ini kemudian akan diubah menjadi bahan mentah yang berguna sebagai bahan baku plastik murni dan produk baru lain yang bernilai, di fasilitas pengolahan bahan kimia ExxonMobil di Singapura.

Daur ulang plastik di Malaysia

Pada akhir tahun 2022 di Malaysia, ExxonMobil dan PETRONAS Chemicals Group Berhad menandatangani perjanjian serupa guna menilai peluang daur ulang mutakhir untuk plastik skala besar.

Melalui MoU tersebut, kedua pihak berharap dapat menjalin kolaborasi demi mempercepat transisi menuju ekonomi sirkular untuk plastik di Malaysia. Ekspektasi ini rencananya akan diwujudkan melalui implementasi teknologi daur ulang mutakhir untuk plastik dalam skala besar di Asia Tenggara.

Anggota inisiatif ‘Green Truck’ mengedukasi siswa-siswi tentang daur ulang plastik.

Lewat kolaborasi dengan Malaysian Plastics Manufacturers Association dan Scientex Berhad, ExxonMobil meluncurkan Green Truck, sebuah program via kendaraan yang menggalakkan edukasi daur ulang. Green Truck mengunjungi sekolah-sekolah di Malaysia dengan membawa misi edukasi untuk para siswa mengenai peran plastik dalamkehidupan sehari-hari dan manfaat daur ulang plastik. Program ini menekankan arti penting konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle/Kurangi, Pakai Ulang, Daur Ulang) dalam kehidupan sehari hari.

Menciptakan ekonomi sirkular untuk plastik di Asia Tenggara dan seluruh dunia

ExxonMobil juga tengah menggali peluang teknologi daur ulang mutakhir di negara-negara tetangga lainnya, salah satunya Singapura. Langkah ini merupakan upaya percepatan mewujudkan ekonomi sirkular untuk plastik di kawasan Asia Tenggara.

Sementara itu, ExxonMobil senantiasa berkolaborasi dengan pelanggan dan pemilik merek untuk memenuhi permintaan mereka atas produk plastik sirkular bersertifikasi (certified-circular plastic). Baru-baru ini, ExxonMobil berhasil mencetak penjualan perdana produk ini secara komersial di Asia Pasifik. Pembelinya adalah Scientex yang ingin menggunakannya sebagai bahan kemasan elastis untuk makanan.

Scientex, perusahaan terdepan dalam bidang kemasan plastik elastis, dengan kantor pusat di Malaysia dan pabrik yang tersebar di Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Amerika Serikat, membeli plastik sirkular bersertifikasi dari ExxonMobil.

Secara global, ExxonMobil berencana meningkatkan kapasitas teknologi daur ulangnya secara bertahap per tahun ke angka sekitar 500.000 metrik ton hingga akhir 2026. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan peran banyak fasilitas yang dioperasikan di seluruh dunia, di antaranya AS, Kanada, Eropa, dan Asia Pasifik. Di Texas, fasilitas teknologi daur ulang mutakhir kami yang terletak di Baytown menjadi salah satu fasilitas daur ulang sampah terbesar di Amerika Utara. Kapasitas pemrosesannya per tahun mencapai 40.000 metrik ton sampah plastik yang jika tidak diolah akan berakhir di tempat pembuangan akhir atau dibakar.

“Melalui solusi daur ulang mutakhir yang kami tawarkan, ExxonMobil mampu mendaur ulang sampah plastik secara jauh lebih masif. Pencapaian ini mendekatkan kita ke dunia yang lebih berdaya dalam memproses sampah plastik.”

– Kwee-Lin Chan, Manajer Daur Ulang Plasik Tingkat Lanjut dan Pasar Berkelanjutan untuk Asia Pasifik

Daur ulang teknologi sejenis dapat membantu kami mengatasi sampah plastik di kawasan Asia Pasifik sekaligus menciptakan ekonomi sirkular. Sampah tersebut dapat diubah menjadi produk baru yang berguna bagi kehidupan kita sehari-hari.

Tags

  • icon/text-size
You May Also Like

Jelajahi Selengkapnya

Kotak ini bisa mengubah cara kita membuat energi, ayo lihat!
Ada Sampah Plastik yang Tidak Dapat Didaur Ulang: Bisakah Daur Ulang Mutakhir Mengatasinya?