Satu miliar sensor kecil digunakan untuk meningkatkan miliaran kehidupan di Asia Pasifik, membangun jalur untuk masa depan energi di kawasan tersebut.

Arus informasi yang dikumpulkan oleh sensor ini, dianalisis menggunakan komputer berdaya tinggi dijuluki dengan ‘big data’. Saat  ini, big data  digunakan untuk membantu para pembuat keputusan, mengubah bisnis dan pemerintahan beroperasi, serta meningkatkan hasil lingkungan dan energi.

Di Asia Pasifik, PPB bahkan telah menggunakan big data untuk memperoleh mention di Twitter guna memperkirakan harga beras.

Ketika big data ini dipasangkan dengan teknologi cloud, big data memungkinkan perusahaan menggunakan informasi yang dikumpulkan dari miliaran sensor dalam fasilitas mereka.

ExxonMobil adalah bagian dari kekuatan energi big data ini di Asia Pasifik dan di seluruh dunia.

Perusahaan menggunakannya untuk mencari cara untuk meningkatkan operasinya dan menyediakan lebih banyak daya untuk Asia Pasifik, memungkinkan perusahaan untuk merencanakan dan menciptakan masa depan yang lebih rendah emisi – dan lebih hemat energi.

Kemampuan untuk menggunakan data dari berbagai jenis peralatan di berbagai negara menciptakan era baru dari ‘hyperconnectivity/hiperkonektivitas’, membuka cara yang lebih baik bagi dunia untuk bekerja bersama.

Perusahaan menciptakan ‘data lake’ berskala global, memungkinkan operatornya mengumpulkan dan membaca hingga 1 miliar bit data setiap menit dari seluruh dunia.

Di Asia Pasifik, lebih dari 450.000 sensor dari empat lokasi pabrik di seluruh kawasan mengumpulkan 700 miliar nilai data setiap hari.

Sensor-sensor pada kilang dan fasilitas manufaktur menyediakan data real-time, seperti suhu dan laju aliran, yang membantu operasi berjalan lebih efisien dan mengurangi emisi.

Pusat-pusat teknologi di Kuala Lumpur, Malaysia, dan Bengaluru, India dengan cepat berpindah dari yang secara utama menyediakan visualisasi data yang disempurnakan hingga sekarang menyediakan keahlian pemodelan dan analisis prediktif,” kata Brian Lawless, Business Design Model Redesign Venture Executive ExxonMobil.

Big data yang siap diakses dan penggunaan skala besar dari perangkat analisis data yang baru diperkenalkan telah membuat afiliasi EM di Asia-Pasifik secara signifikan lebih efektif.”

Di ladang minyak Permian Basin ExxonMobil di barat daya AS, big data juga diharapkan dapat membantu perusahaan untuk menambah 50.000 barel ekstra per hari untuk masa produksi hingga tahun 2025.

Big data mengubah dunia dan membantu menciptakan masa depan energi yang lebih baik untuk Asia Pasifik.

Tags

  • icon/text-size
You May Also Like

Jelajahi Selengkapnya

Apa itu Hidrogen Biru dan Hidrogen Hijau?
Apa itu CCS?