Ini membuktikan bahwa perempuan juga ingin menorehkan tinta emas dengan menerapkan ilmu sains demi pengembangan teknologi dan produk kelak.

Kendati baru menapaki kariernya, Nagashree sudah mendapatkan kepercayaan untuk menjadi anggota tim pengembangan solusi plastik berkelanjutan.

“Saya memiliki ketertarikan tersendiri terhadap polimer dan bagaimana polimer mempengaruhi kehidupan kita,” tegasnya. Nagashree kemudian menceritakan hasratnya untuk mengubah opini masyarakat terhadap polimer mengingat pentingnya bahan ini dalam kehidupan sehari-hari.

“Bahan ini terdapat di produk yang kita pakai tiap hari. Misalnya, sikat gigi yang kita pakai sehari-hari, kantong kemasan susu, ban kendaraan, dan banyak lagi.”

“Rantai nilainya sudah berjalan dan saya ingin punya andil dalam riset produk ini karena hati saya berada di industri ini.”

“Saya memiliki ketertarikan tersendiri terhadap polimer dan bagaimana polimer mempengaruhi kehidupan kita,” tegasnya.

Setelah lulus kuliah, Nagashree berkecimpung di industri petrokimia selama dua tahun sebelum kemudian bergabung dengan Bengaluru Research and Development Technology Centre milik ExxonMobil. Yang membuatnya tertarik bergabung dengan ExxonMobil adalah “kebebasan berinovasi”.

“Saat mengunjungi suatu pameran, saya terkesima melihat ExxonMobil dan riset mereka. Mereka berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat sekaligus mengatasi dua tantangan terkait energi,” ujarnya.

“Waktu itu saya dengar budaya kerja kolaboratif sudah mengakar di ExxonMobil. Apalagi proses pemikiran mereka, sangat mengesankan. Tanpa pikir panjang, saya pun memutuskan untuk bergabung.”

“Di sini saya berperan sebagai peneliti yang menguji plastik polietilena. Tugas saya menganalisis komposisi dan kekuatan bahan, misalnya kantong kemasan susu, demi mencegah kebocoran,” ujarnya.

“Kami pun menguji berbagai jenis plastik seperti plastik pelindung tanaman dan plastik pembungkus yang digunakan untuk mengemas makanan, minuman, dan produk lainnya.”

“Belum lama ini sebuah perusahaan lokal di bidang pengemasan mengganti material yang biasa mereka gunakan dengan plastik pembungkus kami dan ternyata menghasilkan kemasan yang bermutu tinggi. Peristiwa inilah yang meyakinkan kami untuk mengajukan paten atas plastik pembungkus tersebut sekaligus menghadirkan produk yang bermutu tinggi bagi India. Prestasi ini ingin terus kami pertahankan,” ujarnya.

Nagashree dan timnya sedang menguji polimer baru yang berkelanjutan.

“Kami pun berusaha untuk menemukan komposisi baru yang memudahkan untuk didaur ulang.”

Nagashree juga mengajak kaum perempuan muda lainnya untuk terjun di industri ini. “Saya bangga menjadi representasi perempuan di bidang STEM.”

Dia menjelaskan bahwa kesuksesan dan perjalanan hidupnya sekarang tidak lepas dari keputusannya untuk terjun di bidang STEM.

“Menjadi bagian tim teknologi membuat kita terus merasa antusias dan ingin belajar. Anda melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda. Inilah yang membuat hidup berwarna,” katanya.

Kendati Nagashree baru saja memulai karier, tak perlu waktu lama baginya untuk menciptakan solusi baru. Dengan memadukan kecintaannya terhadap teknik rekayasa dan inovasi, dia ingin mengubah opini masyarakat di negaranya terhadap plastik sekaligus membuka jalan bagi kaum perempuan di bidang STEM.

Tags

  • icon/text-size
You May Also Like

Jelajahi Selengkapnya

Kotak ini bisa mengubah cara kita membuat energi, ayo lihat!
Ada Sampah Plastik yang Tidak Dapat Didaur Ulang: Bisakah Daur Ulang Mutakhir Mengatasinya?