Singapura adalah pusat teknologi dan inovasi terbaru Asia. Dengan penelitian dan pengembangan di pusatnya, Singapura merupakan magnet bagi investasi skala besar. Pulau kecil yang berbentuk negara ini merupakan rumah bagi kantor pusat wilayah perusahaan berskala global serta bagi jaringan perusahaan rintisan, pengusaha, dan inkubator yang luas.

Untuk mengikuti tren, ExxonMobil telah mengumumkan keputusan investasi akhir untuk perluasan senilai miliaran dolar untuk kompleks manufaktur terpadu di Singapura.  Proyek ini akan mendorong konversi bahan bakar minyak dan produk dari residu minyak mentah lainnya ke bahan dasar pelumas dan bahan bakar rendah sulfur berkualitas tinggi.

Investasi ini membangun teknologi mutakhir di kompleks Singapura, seperti pemecah uap pertama di dunia yang dapat memisahkan minyak mentah.

Investasi ini datang pada saat ekonomi global tumbuh pesat dan mendorong kebutuhan akan bahan bakar dan pelumas berkualitas tinggi. Ini akan terlihat dengan jelas di Asia, yang didorong oleh peningkatan kelas menengah dan konsumerisme.

Ekspansi ini dijadwalkan akan selesai pada tahun 2023. Lokasi  terpadu ini  akan menjadi pemimpin di kawasan Asia-Pasifik dan di luar wilayah tersebut untuk inovasi dalam bahan bakar rendah sulfur, dengan kapasitas untuk menambah 48.000 barel per hari ke pasar dan meningkatkan produksi bahan dasar pelumas berkualitas tinggi sebanyak 20.000 barel per hari, memberi pasokan untuk pasar pelumas. ExxonMobil juga berkolaborasi dengan pihak ketiga, Linde, untuk memproduksi hidrogen dan gas sintetis dari residu minyak mentah.

Investasi ini menjadi perbincangan setelah pembukaan Singapore Energy Center pada Oktober 2018, yang menjadikan ExxonMobil sebagai anggota pendiri pertamanya, dan pabrik Butil dan Resin Singapura yang memulai produksi pada 2018, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap Singapura sebagai pusat untuk inovasi dan teknologi.

Tags

  • icon/text-size
You May Also Like

Jelajahi Selengkapnya

Kotak ini bisa mengubah cara kita membuat energi, ayo lihat!
Ada Sampah Plastik yang Tidak Dapat Didaur Ulang: Bisakah Daur Ulang Mutakhir Mengatasinya?