Sebagai anak-anak di Papua Nugini (PNG), saya selalu memiliki mimpi-mimpi besar. Saya tumbuh dan berkembang di sebuah kota kecil di Provinsi Britania Baru Barat di Pulau ini. Ibu saya mencari nafkah dengan bertani dan saya menghabiskan banyak waktu untuk membantunya di ladang. Tapi, saya tak ingin menjadi petani seumur hidup saya.

p_newguinea_map

Sewaktu masih anak-anak, saya suka membongkar mesin dan merakitnya kembali untuk mengetahui cara kerjanya. Mungkin ketertarikan inilah yang mengilhami saya untuk mengejar karier di bidang rekayasa teknik.

Saya juga penasaran ingin keliling dunia. Selama tumbuh dan berkembang di PNG, saya tidak tahu apakah saya akan bisa mencapai keinginan itu. Namun singkat cerita, seperti inilah saya sekarang. Tinggal di Melbourne, Australia, bekerja sebagai insinyur di salah satu perusahaan energi terbesar di dunia.

Jalan yang telah saya tempuh hingga mencapai posisi saya sekarang benar-benar berawal di University of Technology di Papua Nugini, tempat saya mengambil jurusan teknik mesin. Setelah memperoleh gelar sarjana, saya menjadi satu dari enam orang warga Papua Nugini yang direkrut dalam program perekrutan lulusan insinyur ExxonMobil yang pertama.

Sebagai bagian dari program, saya mengikuti tugas pelatihan kerja selama 18 bulan di Melbourne, Australia, dan saya didampingi oleh para pakar industri. Sebelumnya, saya belum pernah tinggal di luar negeri dan saya hanya pernah berkunjung ke Australia sekali saja.

Setelah program selesai, saya kembali ke PNG untuk menjalankan peran dalam mempersiapkan kegiatan operasi untuk permulaan di proyek gas alam cair utama kami (PNG LNG). Konstruksi proyek ini melibatkan lebih dari 55.000 pekerja dan saat ini saya adalah salah satu dari 2.400 orang yang bekerja di sini.

PNG LNG mulai beroperasi pada 2014, dan saat ini memegang peran penting di lapangan, mengelola sumur-sumur di wilayah pegunungan.

Karena area ini memiliki geografi yang unik, sumur-sumur gas kami di sini berukuran lebih besar dan profil tekanannya lebih tinggi. Untuk salah satu proyek, saya mendapat peluang untuk memfasilitasi kajian resiko teknis menyeluruh pertama untuk sumur-sumur ini – sebuah tonggak capaian karier bagi saya.

Selain itu, kami berencana akan melakukan lebih banyak hal besar lain pada tahun-tahun mendatang, termasuk membangun pembangkit tenaga listrik yang bisa memasok energi andal untuk ibu kota kami dan membantu memenuhi hingga 40 persen kebutuhan listrik di sana.

Dalam beberapa tahun saja, saya sudah mencapai cita-cita yang dulu saya kira mustahil. Selain itu, saya juga menyaksikan sendiri manfaat dari penyediaan pasokan energi bagi penduduk Papua Nugini dan wilayah ini.

Omong-omong tentang hal yang mustahil, saya sangat ingin memberi tahu penduduk Papua Nugini bahwa kita tidak akan tahu apa yang bisa kita capai, kecuali kita mau mencobanya. Manfaatkan sebaik mungkin peluang apa pun yang bisa Anda ambil. Siapa yang tahu ke mana peluang itu akan membawa kita. Jika saya bisa melakukannya, maka berarti ada begitu banyak orang yang pasti bisa melakukannya pula.

Tags

  • icon/text-size
You May Also Like

Jelajahi Selengkapnya

Kotak ini bisa mengubah cara kita membuat energi, ayo lihat!
Ada Sampah Plastik yang Tidak Dapat Didaur Ulang: Bisakah Daur Ulang Mutakhir Mengatasinya?